Selasa, 20 September 2011

Plastik untuk Kemasan Makanan

Pemakaian botol plastik secara berulang - ulang dikabarkan dapat membahayakan kesehatan. Sebagian bahan plastik memang dapat membahayakan kesehatan jika digunakan untuk kemasan makanan. Tetapi, tidak semua jenis plstik kemasan berbahaya.

Bahan Plastik yang Aman.
Sebelum membeli makanan dan minuman, masyarakat seharusnya memilih kemasan plastik yang aman digunakan. Untuk mengetahui bahan plastik yang aman digunakan, lihat nomor - nomor yang tertera pada kemasan, untuk botol di bagian bawah botol. Nomor itu biasanya di dalam segitiga tanda panah melingkar. Nomor yang tertera biasanya adalah nomor satu sampai tujuh. Setiap nomor menunjukkan bahan yang digunakan. Adapun tanda panah melingkar merupakan tanda daur ulang.
* Nomor 1 : Polyethylene terephthalate ( PET atau PETE ), biasa digunakan untuk mengemas air minum, minuman ringan berkarbonasi, jus buah - buahan, minyak goreng, saus salad, jeli, selai, dan selai kacang.
* Nomor 2 : High density polyethylene ( HDPE ), biasa digunakan untuk mengemas susu, jus, yogurt, dan botol galon air minum.
* Nomor 4 : Low density polyethelene ( LDPE ), biasa digunakan sebagai plastik kemasan rapat ( cling wrap ), pengemas roti, makanan beku, dan botol plastik yang dapat ditekan.
* Nomor 5 : Polypropilene ( PP ), biasa digunakan untuk mengemas sup, saus tomat, dan margarin.
Di antara jenis plastik tersebut yang relatif paling aman dan telah mengalami berbagai uji dan evaluasi badan pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat ( FDA ) adalah PET ( nomor 1 ). Jadi, jika botol air minum kita bertanda nomor 1, berarti terbuat dari PET dan plastik itu aman untuk kemasan makanan atau bersifat food grade.

Bahan Plastik yang Tidak Aman
Berikut adalah jenis plastik yang penggunaannya tidak diperbolehkan untuk bahan pangan karena mengandung bahan berbahaya yang dapat berpindah ke makanan.
* Nomor 3 : Polyvinyl chloride ( PVC atau disebut vinil ). Plastik ini sering dibuat cling wrap. Sering juga dipakai untuk wadah kue kering atau cokelat. Ada juga botol plastik yang dapat ditekan ( untuk pengeluaran bahan ) terbuat dari PVC.
* Nomor 6 : Polystirene ( PS ), sangat dikenal konsumen dalam bentuk kemasan stirofoam seperti yang digunakan untuk mengemas buah - buahan dan sayuran di toko - toko swalayan atau digunakan untuk membungkus makanan.
* Nomor 7 : jenis plastik lainnya, terutama polycarbonate. Plastik ini mengandung bisphenol -A yang berbahaya dan dapat bermigrasi. Plastik ini tahan suhu tinggi. Ada yang menggunakan sebagai botol susu bayi dan alat - alat makan ( sendok, garpu, dan pisau ) plastik.
Penggunaan plastik untuk membungkus makanan juga perlu diwaspdai. Hindari memanaskan makanan dengan wdah atau bungkus yang terbuat dari plastik dalam oven gelombang mikro ( microwave ). Hindari menggunakan tempat dari bahan plastik untuk menaruh makanan panas, berminyak, atau berkuah, sebaiknya membawa sendiri wadah yang aman dari rumah. ( kompas, Minggu, 19 Maret 2006 )

Tidak ada komentar: